My Blog


Sunday, February 28, 2010

Fajar Lokal News : Wisata Bersepeda di Gowa

Wisata Bersepeda di Gowa
MAKASSAR -- Komunitas sepeda di Makassar, Macca Bikers, meramu program Wisata Budaya Bersepeda di Kabupaten Gowa. Program bersepeda sehat ini diharapkan bisa ikut mempromosikan kekayaan budaya di Gowa.

Ketua Macca Bikers Iwan Taruna mengatakan, komunitas sepeda yang dipimpinnya akan mengenalkan situs-situs sejarah dan budaya, 7 Maret mendatang.

Gowa jadi pilihan dikarenakan kaya situs sejarah. beberapa yang menjadi tujuan adalah Makam Sultan Hasanuddin, Makam Syekh Yusuf, Mesjid Tua Katangka dan Rumah Adat Balla Lompoa. "Situs bersejarah ini, masing-masing punya kisah tersendiri. Inilah yang coba kami perkenalkan kepada mereka, paling tidak mereka mengetahui lokasi situs sehingga memahami nilai sejarah yang ada di dalamnya," kata Iwan beberapa waktu lalu.

Sekretaris Pelaksana Afnacarso Faisal Suhaeb, menambahkan kegiatan bersepeda sehat dipadu wisata budaya ini yang pertama digelar di Sulsel, bahkan mungkin di tanah air. "Untuk kegiatan ini, panitia telah menyiapkan 5 unit sepeda motor sebagai hadiah utama, 10 unit sepeda serta 49 hadiah hiburan. Pendaftaran dibuka sejak Jumat, 25 Februari," ujar dia.

Panitia membuka pendaftaran di Makassar dan Gowa. Untuk Makassar peserta bisa mendaftar di Warkop Dg Anas Jalan Pelita Raya No 1 E, Jalan Adiyaksa (Pointa Property), Jalan Hertasning Baru B No. 1 dan Jalan Poros Malino No 20 Sungguminasa-Gowa, serta di kantor Pemkab Gowa. (aci)

Fajar Lokal News : Wisata Bersepeda di Gowa

Thursday, February 11, 2010

Klikdokter - Menuju Indonesia Sehat

Polusi Udara Turunkan Kecerdasan Otak

Oleh : dr. Dissy Pramudita

Klikdokter.com - Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata asap kendaraan bermotor dan pabrik juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak. Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.

Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New-York yang telah terpapar oleh polusi udara yang tinggi akan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH. PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon seperti rokok. Di daerah perkotaan, PAH terutama dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meskipun penurunan IQ yang terjadi hanya 4 poin, namun hal tersebut sudah cukup mempengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah.

Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.Klikdokter - Menuju Indonesia Sehat

Wednesday, February 3, 2010

Mengenal Manfaat Mengkudu Untuk Kanker

Pernahkah anda meminum jamu kudu laos yang dijajakan ibu-ibu penjual jamu gendong? Rasanya segar, sedikit pedas-semriwing, dengan aroma khas mengkudu. Konon khasiatnya adalah memperlancar sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin.

Jamu berbahan dasar buah mengkudu, laos, asam Jawa, dan gula (kadang ditambah merica, bawang putih, kedawung, jahe, kecur, dll) ini secara diminum turun-temurun sejak jaman nenek-moyang, menunjukkan bahwa sebagai obat mengkudu telah memiliki sejarah panjang.

tanaman mengkuduSecara tradisional seluruh bagian tanaman mengkudu dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akarnya untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum. Kulit batang digunakan sebagai obat malaria, tonikum, antiseptik pada luka, atau mengempiskan pembengkakan kulit. Daunnya digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buahnya untuk peluruh air kencing, urus-urus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.

Jaman dahulu daun, akar, dan batang mengkudu memang lebih banyak dimanfaatkan. Namun akhir-akhir ini penggunaanya sebagai obat lebih bergeser ke buahnya. Misalnya untuk mengatasi hipertensi buah mengkudu masak diambil airnya, dicampur madu, kemudian diminum setiap pagi sebelum sarapan. Untuk mengatasi penyakit kuning dua buah mengkudu diambil airnya, dicampur gula batu, kemudian diminum (dilakukan seminggu dua kali sampai sembuh). Untuk batuk dan gatal di tenggorokan, buah mengkudu masak dimakan bersama garam. Untuk meredakan demam satu buah mengkudu direbus bersama 2 cm lengkuas dalam dua gelas air sampai tinggal separonya. Airnya diminum pagi dan malam. Sementara buah mengkudu matang kalau digosok-gosokkan dapat mengubah kulit bersisik dan tumit pecah-pecah jadi mulus kembali.

Masih banyak lagi manfaat mengkudu (Morinda citrifolia) yang juga disebut pace (Jawa), cengkudu (Sunda), kodhuk (Madura), wengkudu (Bali). Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang kemudian menyebar hingga ke Polynesia (Hawaii). Di Polynesia inilah mengkudu yang di sana disebut noni dikembangbiakkan dan dimanfaatkan lebih intensif.

KANDUNGAN MENGKUDU

Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.

Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare), Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri, antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).

MENGKUDU SEBAGAI OBAT KANKER

Penggunaan mengkudu untuk pengobatan kanker akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat mengkudu untuk kanker.

Mengenal Manfaat Mengkudu Untuk Kanker

Tuesday, February 2, 2010

I Love Muhammad SAW

Dahulu kala, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhutbah di hadapan para sahabatnya, tiba-tiba muncul seorang badui yang bertanya, “Kapan kiamat tiba?”. Nabi tak langsung menjawab, beliau pun melanjutkan khutbahnya. Si badui itu kembali bertanya, “Kapan kiamat tiba?”. Nabi tak menjawab pertanyaan itu, dan memberi isyarat agar si penanya diam, menunggu selesainya khutbah beliau. Setelah Beliau selesai berkhutbah, beliau berkata, “Siapa yang tadi bertanya?” si badui pun menjawab, “Aku ya Rasulullah.” Rasulullah pun bertanya kepada badui itu, “Apa persiapanmu menghadapi kiamat?”
Badui itu terdiam sejenak, lalu ia menjawab, “Aku tak mempersiapkan kiamat dengan memperbanyak shalat dan tidak pula memperbanyak puasa. Namun, aku mencintai Allah dan dirimu ya Rasulullah.” Mendengar jawaban ini, Rasulullah pun terdiam, kemudian beliau bersabda, ”Seseorang akan bersama siapa yang dicintainya.' Pengakuan jujur dari badui tadi hendaknya kita jadikan hikmah, dia tidak mengandalkan shalat dan puasanya karena dia menyadari bahwa shalat dan puasanya belum tentu sempurna. Tetapi dia yakin kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah yang akan membawanya ke jalan keselamatan kelak. Dan ternyata Rasul pun menjamin bahwa siapapun kelak akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.
Lalu bagaimana dengan kita? apa yang hendak kita siapkan sebagai bekal untuk menghadapi kiamat? apakah shalat kita? atau zakat, puasa, haji yang kita lakukan? Yakinkah kita bahwa shalat ataupun semua ibadah yang kita lakukan selama ini benar-benar karena Allah atau ada maksud-maksud tertentu? Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa para sahabat tidak pernah merasa segembira ketika mendengar hadist diatas. Apa sebab? Karena para sahabat “tak berani” mengandalkan ibadahnya ketika nanti menghadap Allah SWT. Mereka merasa tak layak untuk bertemu Allah, sementara amal mereka masih “sedikit”. Para sahabat yang shalatnya sangat khusyuk, sampai-sampai tak merasakan panah yang menembus tubuhnya merasa tak layak untuk bertemu Allah, lalu bagaimana dengan kita yang ketika shalat pun sering membayangkan dan melakukan kemaksiatan, pantaskah kita menghadap Allah?
Jika para sahabat sangat gembira mendengar hadist diatas, itu hal yang sangat wajar. Siapa yang berani meragukan kecintaan mereka kepada Allah dan Muhammad SAW? Mushab bin Umair contohnya, ketika ibunya mogok makan, ia pun segera membujuk agar ibunya menghentikan tindakan itu. Namun, sang ibu tetap bersikeras bahkan berkata ia akan mogok makan sampai Mushab meninggalkan agama Muhammad. Apa jawaban Mushab, “Wahai ibu, jikalau engkau mempunyai seratus nyawa, engkau mati lalu hidup lalu mati lalu hidup lagi, aku tak akan meninggalkan Muhammad SAW.” Inilah gambaran betapa besar rasa cinta para sahabat kepada Nabi SAW.
Lalu sebesar apa rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW? Seorang ulama memberikan resep yang jitu mengenai tolak ukur kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Yaitu bayangkan ada malaikat yang mendatangi kita dan ia memerintahkan untuk mensedekahkan sebagian harta kita kepada fakir miskin, kemudian ia memberi jaminan Rasulullah akan menemui kita dalam mimpi. Jika ternyata kita merasa berat untuk melepas harta tersebut, berarti kita belum mencintai Nabi Muhammad. Puluhan bahkan ratusan para sahabat telah memberi contoh betapa harta bukan apa-apa bagi mereka jika dibandingkan dengan kecintaan terhadap Muhammad SAW. Jika untuk beribadah dengan khusyuk dan ihlas kita tak mampu melakukannya, dan ternyata cinta kita terhadap Muhammad SAW hanya sebuah lip service, bekal apa yang hendak kita bawa kelak saat berjumpa Allah di mahsyar? [ MZ ]

________________________________________

Artikel Lainnya di Bank Data Majalah
Online sejak 2 Mei2002/19 Safar1423 H