My Blog


Sunday, June 27, 2010

Sahabat Sejati, Hanya yang Berdimensi Ukhrawi

Sahabat Sejati, Hanya yang Berdimensi Ukhrawi
Sunday, 27 June 2010 13:36

Temanmu adalah yang membuatmu menangis karena nasehat, bukan yang membuatmu tertawa disebabkan lelucon

Hidayatullah.com— “Seribu teman masih terlalu sedikit, sedangkan satu musuh sudah terlalu banyak," demikian seharusnya perilaku sosial orang dalam masyarat.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup dengan kesendiriannya. Mereka membutuhkan orang lain sebagai kawan, sahabat untuk saling melengkapi, membantu antar satu sama lain yang bisa menjalin persahatan hingga akhir. Istilahnya, teman bisa dicari dalam sehari namun persahabatan tak cukup dibangun hanya seribu waktu dan sejuta masa.

Ungkapan-ungkapan bijak ini bukanlah suatu yang mengada-ngada. Tapi memang, itulah kenyataannya. Seseorang akan sangat terbantu masalahnya, manakala ia memiliki banyak kawan. Misal, ketika ia membutuhkan pekerjaan, maka, dengan mudahnya ia bisa meminta pertolongan melalui teman-temannya untuk memberi informasi ketika lowongan itu ada. Ketika satu tempat gagal, ia akan menghubungi sahabatnya yang berada di lokasi lain. Begitu seterusnya, hingga ia memperoleh apa yang ia butuhkan. Ini masih seputar permasalahan ekonomi, belum merambat ke permasalah lain, seperti curhat, konsultasi, dan lain sebagainya. Sahabat sangat berperan penting untuk mencairkan permasalahan-permasalahan tersebut.

Sebaliknya, ketika seseorang memiliki musuh, dunia akan terasa sangat sempit, karena setiap kali kita melangkahkan kaki ke luar rumah, kita selalu merasa dihantui oleh rasa takut, khawatir akan bahaya ancaman musuh yang setiap saat bisa menghampiri. Dunia seluas inipun akan terasa tak seubahnya daun kelor, kecil lagi sempit. Itulah perbedaan antara memiliki teman dan musuh.

Sekalipun demikian kian, kitapun harus selektif dalam memilih teman, sebab, bukan mustahil sahabat yang kita anggap bisa membawa rahmat, justru menimbulkan mafsadat. Karena pada realitasnya, banyak orang yang 'mencuri' perilaku buruk dari teman karibnya. Yang menjadi masalah, kebanyakan mereka tidak menyadari sama sekali akan hal itu. Ingatlah akan warning Rosulullah yang menyatakan bahwa dalam hal bergaul dengan orang lain, kita tak ubahnya mendekati dua orang. Yang pertama, pandai besi, dan yang kedua penjual minyak wangi.

Ketika kita berakrab-akrab dengan pandai besi, sedikit demi sedikit kita akan terkena panasnya percikan api yang keluar dari besi. Sebaliknya, ketika kita berdekat-dekat dengan penjual wewangian, secara spontanitas, kitapun akan mendapatkan aroma harumnya juga. Begitu pula perihalnya dalam memilih sahabat. Karena itu, kita harus berhati-hati.

Sahabat Sejati, Hanya yang Berdimensi Ukhrawi

Monday, June 14, 2010

Fajar Metro News : Uni Eropa Desak Israel Hapus Blokade

Uni Eropa Desak Israel Hapus Blokade

Jakarta -- Uni Eropa (EU) mendesak Israel untuk mengangkat blokade mereka di jalur Gaza dan membiarkan partisipasi internasional dalam investigasi tragedi Mavi Marmara.

"Mengacu pada Resolusi PBB tahun 1960, EU menyatakan kembali agar pembukaan blokade agar bantuan kemanusiaan dan para aktivis bisa masuk tanpa harus memenuhi kondisi atau syarat-syarat tertentu," demikian isi pernyataan dewan EU yang dilansir oleh Haaretz.com.

Terkait penyelidikan tragedi Marmara, mereka menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh yang dilakukan dengan partisipasi negara-negara internasional yang kredibel.

EU juga meminta pihak yang menahan tentara Israel, Gilad Shalit, sejak 2006 untuk membebaskannya. Mereka juga meminta agar tim palang merah internasional diperbolehkan memeriksa Shalit. (psc)

Fajar Metro News : Uni Eropa Desak Israel Hapus Blokade

Wednesday, June 9, 2010

Munas Hidayatullah Ditutup, Aziz Qahhar Ketua Dewan Syura, Abdul Mannan Ketua Umum

Munas Hidayatullah Ditutup, Aziz Qahhar Ketua Dewan Syura, Abdul Mannan Ketua Umum
Wednesday, 09 June 2010 20:32 Nasional

Abdul Aziz Qahhar Muzakkar secara aklamasi dipilih sebagai Ketua Dewan Syura Hidayatullah

Hidayatullah.com--Pemilihan Ketua Umum Hidayatullah yang dilakukan melalui sidang formatur akhirnya menetapkan Dr Abdul Mannan sebagai Ketua Umum dan Drs Hamim Thohari, MSi sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah periode 2010–2015 secara aklamasi.

Sidang formatur yang dipimpin Pimpinan Umum Hidayatullah, Abdurrahman Muhammad, selaku pimpinan tertinggi Hidayatullah berakhir pukul 01.00 dini hari. Sementara itu dalam sidang berikutnya, yakni sidang Anggota Dewan Syura untuk menentukan ketua, Abdul Aziz Qahhar Muzakkar secara aklamasi dipilih sebagai Ketua Dewan Syura Hidayatullah.

Seperti diinformasikan sebelumnya tiga kandidat yang direstui maju sebagai ketua umum adalah Abdul Aziz Qahhar, Abdul Mannan dan Hamim Thohari.

Dalam pemilihan anggota Dewan Syura secara langsung dari peserta, Abdul Aziz Qahhar Muzakkar memperoleh suara terbanyak 318. Meskipun sudah diperkirakan bakal memperolah suara tinggi dalam pemilihan Dewan Syura, sejak awal Aziz Qahhar tidak terlalu berminat menjadi Ketua Umum, apalagi bila pemilihannya dilakukan melalui voting.

Ditanya tentang sikapnya itu, Aziz berseloroh, “Kalau ‘bertarung’ di Hidayatullah saya susah maju, tapi kalau di luar Hidayatullah bolehlah, saya berani.”

Sebagaimana diketahui Aziz Qahhar saat ini masih menjadi anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI. Sidang formatur didahului dengan pengarahan Pimpinan Umum Hidayatullah Abdurrahman Muhammad kepada seluruh anggota, termasuk ketiga kandidat.

Namun ketika memasuki pembahasan pemilihan ketua umum, ketiga kandidat dipersilahkan pindah ke ruang lain sehingga pemilihan dilakukakan tanpa kehadiran kandidat. Anggota formatur akhir secara aklamasi akhirnya menetapkan Abdul Mannan sebagai Ketua Umum dan Hamim Thohari sebagai Wakil Ketua Umum. Keduanya diberi waktu satu bulan untuk melengkapi susunan pengurus periode 2010–2015.

Munas Hidayatullah Ditutup, Aziz Qahhar Ketua Dewan Syura, Abdul Mannan Ketua Umum

Liga Arab Sangat Serius Tangani Masalah Gaza

Liga Arab Sangat Serius Tangani Masalah Gaza
Wednesday, 09 June 2010 13:23
E-mail Print PDF
Sudah saatnya umat Islam, negara Arab dan dunia internasional bersatu untuk menghancurkan blokade Israel terhadap Jalur Gaza

Hidayatullah.com--Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Musa mengatakan bahwa Liga Arab sangat serius dalam usaha memecahkan blokade di Jalur Gaza. Ia menegaskan, kunjungannya ke Gaza yang direncanakan beberapa hari mendatang adalah salah satu usaha untuk menyelesaikan masalah blokade ini. Demikian dilansir Islammemo.cc (8/6).

Musa menjelaskan, berkas rekonsiliasi Palestina akan ia bawa selama kunjungannya ke Gaza.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Liga Arab untuk mengirim barang-barang bantuan ke Jalur Gaza, Musa menjawab, "Kami akan memikirkan masalah ini, dan kafilah bantuan dari negara Arab akan terus ada secara berkelanjutan".

Musa juga mengatakan bahwa situasi Gaza sekarang telah menjadi sesuatu yang tidak bisa diterima dan tidak masuk akal. Ia menegaskan, "Sejak awal, blokade sudah ditolak, dan kita terus meminta agar blokade segera dihentikan.”

Tambahnya lagi, sudah saatnya umat Islam, negara Arab, dan dunia internasional bersatu untuk menghancurkan blokade Israel terhadap Jalur Gaza. [sdz/ismm/hidayatullah.com]

Liga Arab Sangat Serius Tangani Masalah Gaza

Monday, June 7, 2010

Obama dan Tipu Muslihat Yahudi

Obama dan Tipu Muslihat Yahudi
Tuesday, 08 June 2010 08:10

Di mana janji Barack Hussein Obama yang pernah disampaikan begitu mempesona saat pidato di Mesir kala itu?

Oleh: Ahmad Sadzali*

TRAGEDI berdarah yang terjadi di kapal armada kebebasan Mavi Marmara di perairan internasional beberapa waktu kemarin telah membuat publik internasional mengeluarkan berbagai macam kecaman dan protes terhadap Israel. Namun sekarang kecaman itu tidak hanya ditujukan kepada Israel saja, melainkan juga kepada Amerika Serikat. Obama dinilai tidak dapat berbuat banyak untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Ia kelihatan lemah sekali terhadap Israel.

Mungkin publik internasional masih ingat dengan pidato Barack Obama di Universitas Kairo setahun yang lalu ketika lawatannya ke Mesir. Ia berjanji akan memperbaiki hubungan Amerika Serikat dengan Islam, dan akan berusaha menyelesaikan konflik Timur Tengah. Pidatonya sungguh mempesona, hingga akhirnya banyak yang percaya akan janji itu. Setelah pidato Obama tersebut, di Mesir sendiri banyak orang yang mengagungkan sosok Obama, salah satunya dengan dijualnya berbagai kaos yang bertuliskan Barack Husein Obama.

Namun sekarang tidak sedikit masyarakat Mesir dan Timur Tengah lainnya yang kecewa dengan Obama. Media terbesar ketiga di Amerika Serikat, McClatchy telah memberitakan banyak umat Muslim yang kecewa dengan kebijakan internasional Amerika Serikat yang kembali seperti semula, tidak jauh berbeda dengan kebijakan Bush dulu. Diskriminasi terhadap umat Islam di Barat tetap ada, konflik Afganistan terus berlanjut, perbaikan Irak tidak kunjung selesai, dan terakhir konflik Israel-Palestina juga tidak ada kesudahannya.

Sekarang kasus terbaru yang sekiranya sudah dapat menjadi cambuk bagi Amerika untuk menunjukkan sikap tegasnya terhadap Israel, juga tidak dapat dimanfaatkan Obama. Obama terkesan tunduk manut kepada Israel. Ia sepertinya lupa akan janji-janji manisnya dulu ketika baru diangkat menjadi presiden, atau dalam kampanye-kampanyenya dulu.

Hassan Nafaa, profesor ilmu politik di Universitas Kairo mengatakan, “Pidatonya di Universitas Kairo sangat indah dan mengangkat harapan bahwa Amerika berada di jalur nyata untuk perubahan kebijakan. Tapi pada tataran praktik, Obama menunjukkan bahwa ia lebih lemah dari yang tampak dalam sambutannya.”

Sekarang coba kita mereview sebentar bagaimana harapa besar dari dunia internasional kepada Omaba akan sebuah perubahan. Masih terngiang-ngiang sekali di telinga kita peristiwa kebiadaban Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Serangan brutal selama lebih dari tiga pekan itu sudah membuat bumi Gaza seperti kota mati. Telah menewaskan ribuan jiwa. Belum lagi penderitaan rakyat Palestina yang sangat berat setelah perang. Banyak dari mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal lagi, terpisah dari keluarga, menderita cacat, kesulitan air bersih dan listrik, dan penderitaan lainnya.

Obama dan Tipu Muslihat Yahudi

Thursday, June 3, 2010

Giliran Berikut, Pelayaran Freedom Flotilla 2

Giliran Berikut, Pelayaran Freedom Flotilla 2
Thursday, 03 June 2010 15:44 Viva Palestina

6 Kapal sudah disiapkan, beberapa pekan yang akan datang siap berlayar menuju Gaza

Hidayatullah.com--Pembantaian yang dilakukan Israel terhadap para aktivis yang tergabung dalam Freedom Flotilla pada Senin tanggal 31/5 dini hari lalu, tidak menyurutkan semangat para aktivis melakukan pelayaran kembali, guna membuka blokade Gaza.

Hai’ah Al Arabiyah Ad Dauliyah lil I’mari Ghazah (Organisasi Arab Internasional untuk Pembangunan Gaza) yang berkantor di London, telah menerima banyak tawaran bantuan guna penyaluran bantuan dan partisipasi dalam pelayaran yang akan datang.

Saat ini penyediaan tambahan 3 kapal sudah terpenuhi, untuk menambah 3 kapal yang sebelumnya sudah disiapkan.

Direncanakan, armada baru ini akan berlayar beberapa pekan mendatang dengan armada yang lebih besar dari armada sebelumnya. Yang akan bergabung di dalamnya sejumlah tokoh dan anggota parlemen, serta para wartawan dari berbagai media di dunia, sebagaimana dilansir Markas Filisthin li Al I’lam, Kamis (3/6).

Namun, menurut keterangan Rami Abduh, salah satu aktivis yang terlibat dalam persiapan ini, nama-nama para tokoh yang hendak bergabung masih dirahasiakan. [tho/mfi/hidayatullah.com]

Giliran Berikut, Pelayaran Freedom Flotilla 2

Tuesday, June 1, 2010

Fajar Metro News : OKI Harus Desak Mesir Buka Blokade Darat

OKI Harus Desak Mesir Buka Blokade Darat

Fariz Al Mehrawi
JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Al Mehrawi, menyatakan bahwa situasi di Palestina saat ini merupakan yang terburuk dalam dua tahun terakhir setelah perbatasan darat Israel-Mesir di jalur Gaza diblokade.

Blokade itu bukan hanya menutup akses terhadap bahan makanan, bahan bakar dan kebutuhan penting lainnya di wilayah yang padat penduduk tersebut, namun juga semakin membuat penduduk Gaza dihantui bencana kelaparan.

"Situasi terakhir, paling buruk dua tahun terakhir akibat blokade darat," kata Fariz kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/6). Menurut Fariz, blokade tak hanya terbatas pada wilayah Gaza. Jalur komunikasi, lanjut Fariz, juga diblokade oleh Israel sebagai taktik yang dilakukan negeri Yahudi itu untuk lepas dari sanksi PBB. "Ini taktik agar bisa mengeliminir sanksi yang akan diberikan ke PBB," ujarnya.

Dipaparkannya, zionis Israel telah mulai melakukan blokade total sejak tahun 2007. Kondisi masyarakat di Jalur Gaza diperparah dengan keengganan Mesir membuka perbatasan Rafah. Blokade Mesir itu juga atas permintaan Israel. Padahal, Rafah merupakan satu-satunya pintu masuk Gaza yang tidak dikendalikan oleh Zionis Yahudi.

Ditempat yang sama, tokoh-tokoh lintas agama yang tergabung dalam Prakarsa Persahabatan Indonesia Palestina mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan diplomasi agar blokade itu dibuka. "Pemerintah Indonesia harus melakukan diplomasi agar blokade darat dibuka," kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Dien Syamsudin.

Dien juga menyerukan kepada negara-negara Organisasi Konfrensi Islam (OKI) agar mendesak Mesir untuk membuka blokade darat oleh Mesir. "Negara-negara OKI harus bersatu," ucapnya.

Sementara Romo Benny Susetyo dari KWI mengatakan, Mahkamah Internasional perlu menyerukan pengucilan terhadap Israel agar menimbulkan efek jera atas sikapnya yang melakukan penyerangan terhadap pejuang kemanusian.

"Dewan Keamanan PBB harus menggelar rapat darurat dan menurunkan pasukan internasional dan menginvestigasi atas kejahatan international yang dilakukan," tukasnya. (jpnn)

Fajar Metro News : OKI Harus Desak Mesir Buka Blokade Darat