My Blog


Wednesday, August 6, 2008

Meraih Kesuksesan

“Meraih kesuksesan dengan Shalat Tahajjud”

Shalat tahajjud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib.

Begitu banyak keutamaan-keutamannya sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an

dan juga hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam. Diantaranya



“Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu

ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang

terpuji.” (Al Israa’ : 79).


Semoga Allah menolong kita.



Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menganjurkan kepada Nabi-Nya

yang mulia untuk melaksanakan shalat malam. Antara lain adalah:


“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjudlah kamu…” (QS. Al Israa’ :

79).



“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb mu, maka sesungguhnya kamu

berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb mu ketika

kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada Nya pada beberapa saat di malam

hari dan waktu terbenamnya bintang bintang (di waktu fajar).” (QS. Ath

Thuur: 48-49).



Allah pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat

malam dan bertahajjud, Allah berfirman:



“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka

memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz Dzaariyaat: 17-18).



Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Tak ada satu pun malam yang

terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya

beberapa raka’at saja.”



Al Hasan al Bashri berkata, “Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya

dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur.”



Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfiman dalam memuji dan menyanjung mereka:



“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabb

nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki

yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang

disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam macam nikmat) yang menyedapkan

pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

(QS. As Sajdah: 16-17).



Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan apa yang mereka

lakukan adalah shalat malam dan meninggalkan tempat tidur serta berbaring di

atas tempat tidur yang empuk.”



Al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan

bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi

dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui

oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan

gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat

malam dengan kesenangan jiwa di dalam surga.”



———————————————–

1. Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat

2. Tidak meninggalkan tidur siang karena itu adalah sunnah

Al Hasan al Bashri bila datang ke pasar dan mendengar hiruk pikuk orang

orang di sana, ia berkata, “Aku mengira malam mereka adalah malam yang buruk

(karena tidur nyenyak dan tidak bertahajjud), mengapa mereka tidak tidur

tengah hari?”

3. Tidak memperbanyak makan

4. Tidak membebankan fisik di siang hari

5. Mengamalkan sunnah saat tidur
——————————————

** Keadaan Salafush Shalih di Malam Hari **

9. Imam Malik bin Anas rahimahullah.

Al Mughirah berkata, “Aku pernah keluar pada suatu malam setelah orang orang

benar benar telah tertidur, lalu aku melintasi Malik bin Anas, aku

melihatnya tengah berdiri melakukan shalat. Tatkala dia selesai dari bacaan

al Faatihah, dia mulai membaca surat at Takaatsur:



‘Bermegah megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan itu), dan

janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu

mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar benar akan

melihat Neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar benar akan melihatnya

dengan ‘ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang

kenikmatan (yang kamu megah megahkan di dunia itu).’



Lalu dia menangis cukup lama dan kemudian dia pun mengulangi ayat ini dan

kembali menangis. Apa yang aku dengar dan aku lihat dari sosok Malik ini

telah membuatku melupakan keperluanku yang membuatku keluar untuknya. Tiada

henti hentinya aku berdiri, sedangkan dia tetap mengulang ulang ayat

tersebut dan menangis hingga terbit fajar. Tatkala dia melihat fajar telah

jelas, barulah dia ruku’. Kemudian aku pulang ke rumahku, lalu aku berwudhu’

dan kemudian pergi ke masjid, tiba tiba Malik sudah berada di tempatnya (di

masjid) dan jama’ah ada di sekelilingnya. Tatkala memasuki waktu Shubuh, aku

melihat pada wajahnya tampak cahaya dan keindahan darinya.”

Abstrak lain tentang Panduan Lengkap Shalat Tahajjud

Daftar Pustaka

Panduan Lengkap Shalat Tahajjud oleh Penulis : Muhammad bin Su’ud al ‘Arifi Pustaka Ibnu Katsir 2007,250 Halaman

No comments:

Post a Comment

Silahkan isi Saran dan kritik anda yang membangun. Thanks