My Blog


Monday, September 8, 2008

Keajaiban Ramadhan

MA'UNAH DAN KEKUATAN YANG TERSEMBUNYI DALAM ALAM

Mengobati Pasien Yang Sakit


KEAJAIBAN RAMADHAN

Oleh :Ustadz Ridwan Suhaidi, Sag.

Allah Swt telah melengkapi penciptaan alam ini dengan ke-Maha Kuasaan-Nya, terutama pada manusia, dan diantara manusia itu pun Allah Swt telah mempersiapkan manusia-manusia pilihan yang dilengkapi dan dibekali dengan hal-hal yang luar biasa atau musykil (aneh, tidak dapat diterima oleh akal) seperti yang dberikan kepada para nabi dan rosul berupa Mu'jizat, kepada para wali-wali Allah Swt berupa Karomah dan kepada orang biasa namun memiliki amalan yang luar biasa dan dekat kepada Allah yaitu berupa Ma'unah.

Dengan adanya perangkat ini sebenarnya Allah ingin memperlihatkan Ke-Maha Perkasaan dan Ke-Maha Kekuasaan-Nya pada hamba-Nya agar mereka sadar dan kembali pada fitrahnya sebagai insan kamil (manusia sempurna).

Begitu juga dengan alam ini, Allah Swt menciptakannya lengkap dengan hukum-hukumnya yang sesuai dengan kehidupan dan keberadaannya, ada hal-hal yang sengaja diciptakan supaya alam ini bekerja untuk manusia dan ada pula yang dapat bekerja sama dengan manusia. Adapun hal-hal yang bekerja untuk manusia ialah yang memberikan sesuatu kepada kita tanpa imbalan seperti matahari, bulan, bintang, angin, hujan, laut, dll sebagaimana firman Allah Swt :

" Dan Dia memudahkan untuk kamu apa yang di langit dan dibumi, semuanya (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir ". (QS. 45:13), sedangkan hal-hal yang dapat bekerja sama dengan kita ialah adanya sebab ciptaan Allah yang lain di muka bumi ini, apabila itu kita garap maka dia akan memberikan imbalan kepada kita, sebagai contoh: kalau kita menggarap tanah pertanian dengan baik, kemudian kita beri pupuk dan bibit yang baik niscaya ia akan memberikan hasil yang baik dan banyak kepada kita, begitu juga sebaliknya.

Selain alam dan manusia, ada makhluk-makhluk Allah yang lainnya yang memiliki hukum yang berubah-ubah. Jin, misalnya. Jin diciptakan dari api dan memiliki hukum yang sesuai dengan penciptaannya, seperti ia dapat menerobos dinding, membentuk dirinya dalam berbagai rupa, yang kesemuanya itu sesuai dengan hukum yang berlaku baginya.

Begitu pula dengan Malaikat yang diciptakan dari cahaya, malaikat juga memiliki hukum tersendiri, seperti ia dapat naik ke langit dan turun ke bumi dengan perintah Allah. Allah telah menundukan hukum naik-turun dan hukum berganti rupa dan bentuk agar memudahkan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Ketika berbicara tentang alam materi, kita bisa melepas bebas akal fikiran kita untuk mengembara ke alam itu, kita bisa memiliki dan menyibak rahasia-rahasia yang Allah simpan pada alam ini. Berbeda dengan alam non-materi atau ghaib, tentunya harus kita pelajari ilmunya dari yang membawa kabar itu kepada kita, karena alam ghaib itu merupakan sesuatu yang tidak diciptakan untuk akal manusia. Alam Malaikat - umpamanya, tidak ada manusia yang mampu memberitakannya kepada kita atau akan memberikan gambaran yang bisa diindrakan keadaannya, misalanya bagaimana rupa aslinya, watak dan hukumnya serta cara hidupnya dll, begitu pula dengan alam Jin, kesemuanya itu hanya dapat kita ketahui dari informasi dari wahyu-wahyu-Nya yang berupa kitab (Al-Qur'an) walau dengan keterbatasan akal manusia.

Contoh kasus, ketika Allah hendak memberikan gambaran yang menakutkan kepada kita tentang kondisi makanan penghuni neraka yang terdiri dari pohon Zaqqum. Allah tidak merinci dengan jelas, kecuali hanya dengan menggambarkan bahwa bentuknya seperti kepala setan (karena sangat mengerikan dan menakutkan) sebagaimana firman Allah Swt : "Sesungguhnya pohon itu keluar dari dasar neraka jahim, yang mayangnya seolah-olah kepala setan" (QS. 37:64-65)

Allah Swt menggunakan sebutan "kepala setan", karena tidak seorang pun diantara kita yang melihat setan. Buktinya, kalau kita mengundang para pelukis untuk melukiskan kepala setan, pastilah lukisan tersebut akan tidak sama, namun ada kesamaan dalam mengkhayalkannya bahwa rupa setan itu sebagai makhluk yang bermuka buruk, menyeramkan dan menakutkan.

Di alam ini, masih banyak yang terkandung suatu kekuatan lahir dan bathin, sesuatu yang dapat bekerja sama dengannya dalam kehidupan ini, yang sebenarnya inilah kekuatan yang tersembunyi yang besar sekali pengaruhnya dan sangat penting. Kita tidak akan dapat mencapainya bila Allah tidak berkenan mengungkapkannya untuk kita sebagaimana yang telah dirasakan oleh para salafusholeh dan para sufi dalam merasakan ritme atau getaran dari kemurahan Allah yang diberikan kepada mereka dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya sebagaimana yang diterapkan di Yayasan Nur Syifa yang dibimbing oleh bapak HM. Bambang Irawan dan ibu Hj. Retno Dewi yaitu terapi sekaligus beribadah dengan cara dibangkitkan tingkat kesadarannya yang didasarkan pada keikhlasan dan kepasrahan akan kekuasaan Allah Swt dan membangkitkan sugesti si pasiennya untuk senantiasa berjuang demi mengharapkan kesembuhan dari Allah agar kembali kepada fitrahnya dengan cara dialirkannya energy, sehingga si pasien dapat merasakan energy tersebut yang pada akhirnya secara spontan ia telah melakukan proses penyembuhan diri dari dalam, tapi bila dipandang perlu atas petunjuk Allah Swt bahwa si pasien yang diterapi menderita hal-hal yang luar biasa (baik secara medis, maupun non-medis), cara terapinya pun atas petunjuk Allah dengan menggunakan Ma'unah, artinya dengan di aktifkannya energy ilahiyah yang langsung mengarah kepada bagian yang diderita dan hasilnya pun berbeda dengan terapi biasa (dengan tidak mengurangi kemustajaban ke-Maha Kuasaan Allah) seperti yang di alami oleh beberapa pasien yang datang berobat, menurut istilah pak HM. Bambang adalah Keajaiban Ramadhan.

Banyak lagi kisah-kisah yang menerangkan tentang Maunah ini (dalam berbagai bidang kehidupan), diantaranya dikabulkannya do'a orang-orang musyrik oleh Allah tatkala mereka berada di atas perahu yang mengarungi lautan, lalu ada badai yang menerjang dan gelombang yang datang dari segala penjuru, mereka berdo'a kepada Allah dari situasi yang sulit (kritis) itu dengan sungguh-sungguh dan tulus, lalu Allah mengabulkan do'a mereka, sekalipun setelah itu kesungguhan dan ketulusan mereka berubah, seperti yang termaktub dalam QS. Yunus:22-23, Allah berfirman :

" Dialah Allah yang menjalankan kamu di darat dan di laut, sehingga apabila kamu berada dalam perahu, dan perahu itu berlayar membawa mereka dengan angin yang baik dan mereka pun senang karenanya, (tiba-tiba) datanglah angin topan dan datang pula kepada mereka ombak dari segala penjuru serta mereka menyangka bahwa mereka diliputi oleh bahaya, maka mereka berdoa kepada Allah dengan penuh ikhlas karena beragama kepada-Nya semata,"Sungguh jika Engkau selamatkan kami dari bahaya ini niscaya kami menjadi orang-orang yang bersyukur. Maka setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia sesungguhnya kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri dalam kesenangan kehidupan dunia, kemudian kepada kami tempat kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS.10:22-23)

Allah menyelamatkan mereka dengan Ma'unah-Nya dikarenakan mereka berdo'a dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya, pada saat seperti mereka kembali kepada fitrahnya, tuhan-tuhan yang mereka sembah tiada berguna dan tidak ada yang menyisa di hadapan mereka kecuali Allah Swt, maka mereka berdo'a secara tulus dan menghadap kepada-Nya.

Kisah lain yaitu tentang 3 (tiga) orang yang terperangkap di dalam goa sebagaimana yang ditulis oleh Al-Hafizh Al-Mundziry dalam bukunya "At-Targhib wat-Tarhib" yang diakhir kisah ini ketiga orang tersebut selamat dan dapat keluar dari kesulitan yang menimpa mereka, walau hanya dengan berdo'a dan mengharapkan keridloan Allah atas amalan baik yang telah mereka perbuat, itu pun suatu Ma'unah dari Allah Swt.

Jadi ternyata antara alam dan manusia dapat bekerja sama dalam menggapai kasih sayang Allah sehingga apabila kita mendapatkan kesulitan dan hidup ini Allah Swt akan menyelamatkan kita dengan Ma'unah (secara luar biasa). Itulah yang dipraktekan oleh bapak HM. Bambang Irawan yaitu dengan diaktifkannya energy yang menyingkap rahasia tabir penghalang yang selama itu menyelimuti si pasien sehingga Nur Ilahi dapat masuk secara spontan dan akhirnya sembuh ---total (MA'UNAH).

Semoga bacaan ini dapat menggugah hati sanubari kita untuk tetap mengingat Allah dan taat atas apa yang dikehendaki-Nya dengan mengharap ridlo Allah Swt. Berdzikir, berdzikir dan berdzikir, maka hati kita akan tenang.



Dikutip dari nursyifa.net


No comments:

Post a Comment

Silahkan isi Saran dan kritik anda yang membangun. Thanks